Gardamahakam.id – Selama dua pekan terakhir, warga Balikpapan mengeluhkan aktivitas kendaraan hauling yang menggunakan jalan umum.
Truk pengangkut batu bara dilaporkan kerap melintasi Jalan Sultan Hasanuddin, Kariangau, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Merespons keluhan tersebut, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menegaskan bahwa pemerintah kota akan segera menutup akses jalan yang digunakan kendaraan hauling di jalan kota.
“Jalan yang dilalui ini merupakan jalan kota, tepatnya di rute alternatif TPK Kariangau Kilometer 13 menuju Kilometer 5,5. Saya instruksikan untuk menghentikan aktivitas hauling batu bara,
” ujarnya kepada media.Rahmad menjelaskan bahwa jalan dengan status kota berada di bawah kewenangan Pemkot Balikpapan, sehingga keputusan tersebut merupakan langkah sesuai aturan. Namun, untuk jalan provinsi seperti Jalan Sultan Hasanuddin, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar aktivitas serupa juga dapat dihentikan.
“Kendaraan pengangkut batu bara seharusnya memiliki jalur khusus, bukan menggunakan jalan umum,
” tambah Rahmad. Ia juga telah menginstruksikan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk memasang portal di jalan kota, sehingga kendaraan hauling tidak lagi melintas.Keluhan warga ini semakin mencuat setelah video viral di media sosial menunjukkan 13 truk pengangkut batu bara melintasi jalan negara di kawasan Kariangau, Balikpapan Barat. Video yang beredar sejak Rabu (11/12) menampilkan protes warga atas gangguan debu yang mengganggu pengendara, terutama pengguna sepeda motor.
Dalam video tersebut, seorang perempuan menyebutkan bahwa perusahaan sempat berjanji tidak akan membuka portal selama jam sekolah, tetapi kenyataannya portal tetap terbuka.
Aktivitas kendaraan hauling ini tidak hanya meresahkan, tetapi juga dianggap membahayakan keselamatan pengguna jalan, memperburuk kualitas udara, dan meningkatkan risiko penyakit ISPA di kawasan tersebut.
