Gardamahakam.id – Tidak hanya soal infrastruktur pengelolaan limbah, DPRD Samarinda menilai kesadaran masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan di kota ini.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengungkapkan bahwa produksi sampah mencapai 600 ton per bulan, dan jika tidak ada pengurangan dari sumbernya, masalah ini akan semakin sulit dikendalikan.
“Sampah yang dihasilkan warga hanya berpindah dari TPS ke TPA, tanpa ada pengurangan yang signifikan. Padahal, konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bisa menjadi solusi efektif,” jelasnya, Kamis (13/02/2025).
DPRD Samarinda pun mendorong Pemkot untuk lebih aktif dalam mengedukasi masyarakat agar memilah sampah dari rumah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Tanpa adanya perubahan perilaku dari masyarakat, menurut Deni, sebaik apa pun infrastruktur yang dibangun, masalah sampah di Samarinda tidak akan selesai.
“Jika semua elemen tidak bersatu untuk menyelesaikan masalah ini, mimpi menjadikan Samarinda sebagai Kota Peradaban akan sulit terwujud,” tutupnya.
