Gardamahakam.id β Pemerintah Kota Samarinda menghadapi tantangan besar menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025, terkait keterbatasan daya tampung di sekolah negeri.
Diketahui, dari sekitar 10 ribu lulusan SD yang melanjutkan ke tingkat SMP, 800 siswa di antaranya masih belum mendapatkan tempat di sekolah negeri.
Oleh sebab itu, DPRD Samarinda mendorong pemerintah kota untuk mempercepat mekanisme pemberian subsidi untuk siswa yang tidak tertampung.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menegaskan bahwa meskipun banyak siswa yang beralih ke sekolah swasta atau luar kota, 800 siswa ini membutuhkan solusi yang tepat agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa hambatan.
βTerdapat selisih sekitar 800 calon siswa yang belum terakomodasi. Namun, ini masih bisa berubah karena ada siswa yang memilih SMP swasta atau sekolah di luar Samarinda,β ujar Novan.
Dalam rapat dengan Dinas Pendidikan (Disdik), pemerintah kota menawarkan subsidi biaya pendidikan bagi siswa yang tertampung di sekolah swasta.
Namun, mekanisme dan besaran subsidi ini belum final. Novan mengingatkan agar solusi ini disertai dengan pemerataan penerimaan siswa agar tidak terjadi penumpukan di sekolah tertentu.
Selain itu, pembangunan SMP Negeri 49 di Balik Buaya juga menjadi fokus DPRD sebagai upaya untuk menambah kapasitas sekolah negeri.
βPembangunan SMP Negeri 49 harus dipercepat agar bisa menjadi solusi permanen untuk daya tampung siswa,β tuturnya.