banner 728x250

Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda Bersinergi Tangani Masalah Banjir

banner 120x600
banner 468x60

Gardamahakam.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda dari Partai Gerindra, Deni Hakim Anwar– Masalah banjir yang kerap melanda Kota Samarinda, terutama di daerah-daerah seperti Damanhury, Sempaja, dan Tanah Datar, telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kota. Minggu
(26/1/2025),

Kemarin, salah satu titik yang kembali tergenang adalah daerah damanhuri di Gang Ogok 2, yang terkenal selalu tenggelam akibat letaknya yang berada di daerah rawa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya area resapan air akibat pembukaan lahan untuk perumahan di wilayah tersebut.

banner 325x300

Kondisi ini semakin diperburuk dengan adanya aliran air dari Gunung Lingai yang tercampur sehingga daerah Damanhuri terutama di Gang Ogok 2, menjadikan wilayah tersebut sebagai titik terendah untuk menampung genangan air.

Tidak hanya itu, aliran dari Sungai Pinang dan kawasan Samarinda Utara juga turut menyebabkan peningkatan debit air yang semakin sulit ditangani.

Pemerintah Kota Samarinda, di bawah kepemimpinan Andi Harun, sudah mulai mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya dengan membangun kolam retensi yang berfungsi untuk menampung air hujan, terutama pada musim hujan, Sekaligus menjadi ruang multifungsi.

Andi Harun Samarinda bahkan siap mengeluarkan dana pribadi untuk membeli akses lahan yang diperlukan untuk memperluas ruang tampung air.

“Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan Pemkot Samarinda sangat penting dalam menangani masalah ini.

Kami mendukung penuh langkah-langkah yang dilakukan Pak Wali Kota dan PJ Gubernur untuk menyelesaikan masalah banjir ini, terutama di area Damanhury, Sempaja, dan Tanah Datar,” ujar Deni

Andi Harun harus berkomitmen untuk tidak hanya menangani banjir secara cepat, tetapi juga memikirkan solusi jangka panjang agar banjir tidak lagi menjadi masalah yang berulang.

Salah satunya dengan mempercepat pembangunan kolam retensi di wilayah-wilayah yang sering tergenang, termasuk di Damanhuri Gang Ogok 2.

Selain itu, masalah banjir juga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor alam, tetapi juga aktivitas pertambangan yang banyak ditemukan di daerah perbatasan antara Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Pembukaan lahan untuk tambang di kawasan tersebut berimbas pada peningkatan volume air yang mengalir ke Samarinda, sehingga memperburuk kondisi banjir di kota Samarinda.

Tambang-tambang yang ada di perbatasan ini membuka lahan, namun imbasnya dirasakan langsung oleh warga Samarinda, yang menjadi salah satu daerah yang terdampak.

Oleh karena itu, “penanganan banjir Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda harus bersinergi,” tegasnya.

Tiga wilayah yang menjadi prioritas dalam pengendalian banjir adalah Damanhury, Sempaja, dan Tanah Datar.

Pemerintah kota berkomitmen untuk mempercepat pembangunan kolam retensi di daerah-daerah tersebut, meski saat ini prosesnya masih dalam tahap pengerjaan dan diharapkan dapat memberi dampak signifikan dalam mengurangi genangan air saat hujan deras.

Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota, serta dukungan masyarakat, diharapkan permasalahan banjir di Kota Samarinda dapat segera teratasi dan kehidupan masyarakat kembali normal.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *