Gardamahakam.id – Ancaman longsor di Perumahan Keledang Emas, khususnya di RT 19 dan RT 20, semakin mengkhawatirkan. Dari awalnya hanya 7 rumah terdampak, kini jumlahnya bertambah menjadi 20 rumah. Kondisi ini juga diperburuk oleh prediksi curah hujan tinggi yang diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2025.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan bahwa situasi ini harus segera ditangani sebelum terjadi bencana yang lebih besar.
βDengan curah hujan yang tinggi sampai di bulan Maret, diprediksi oleh BMKG nanti bisa menimbulkan longsor berkelanjutan,β ujarnya.
DPRD Samarinda telah meninjau langsung lokasi bersama pihak terkait dan menggelar diskusi dengan warga serta perwakilan pengembang. Namun, hingga saat ini belum ada langkah konkret yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini.
βKita ingin memastikan pihak pengembang itu memiliki tanggung jawab, karena kan permasalahan ini muncul bagian daripada masih tanggung jawab mereka,β tegasnya.
Salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah pembangunan dinding penahan tanah untuk mencegah longsor lebih lanjut. Namun, DPRD Samarinda masih mengkaji efektivitas metode ini karena dikhawatirkan justru akan memperparah kondisi tanah di sekitar perumahan.
βKita berhitung lagi apakah solusi dari membangun tembok ini bisa kuat apa tidak, karena dilakukan sampai ke dalam 6 meter maupun 12 meter ini kan belum ketemu button dan tanah aslinya,β jelasnya.
Sebagai alternatif lain, opsi relokasi bagi warga terdampak juga sedang dibahas. DPRD Samarinda mengusulkan agar pengembang menyediakan lahan di sekitar perumahan untuk dijadikan tempat tinggal yang lebih aman bagi warga.
Demi mendapatkan kepastian terkait langkah yang akan diambil, DPRD Samarinda berencana menjadwalkan pertemuan lanjutan dengan pihak pengembang dalam waktu dekat.