Gardamahakam.id – Kobaran api melalap Big Mall Samarinda yang terletak di Jalan Untung Surapati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, pada Selasa (3/6/2025) dini hari sekitar pukul 00.05 WITA. Peristiwa ini memunculkan sorotan tajam terhadap sistem keselamatan gedung yang diduga tidak berfungsi saat kejadian, termasuk sprinkler dan hidran air.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyayangkan insiden ini karena menurutnya, peringatan soal perlunya peningkatan sistem proteksi kebakaran telah lama disampaikan kepada pihak pengelola mall.
“Rekomendasi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) sebenarnya sudah diberikan, tapi tampaknya tidak ditindaklanjuti dengan serius,” ujar Deni saat diwawancarai Korankaltim.com, Selasa (3/6/2025).
Deni menambahkan bahwa permasalahan sistem keselamatan ini sebelumnya juga telah dicatat secara resmi oleh Komisi III DPRD dalam inspeksi mendadak yang dilakukan di sejumlah fasilitas publik. Bahkan pada bulan Mei, manajemen Big Mall telah diminta memenuhi standar sistem pengamanan, namun belum terlihat adanya kemajuan berarti.
“Sudah kami ingatkan sebelumnya. Saat sidak kami mencatat bahwa sistem proteksi mereka perlu segera diperbaiki. Sayangnya, itu terbukti benar saat kebakaran terjadi,” katanya.
Selain sistem pemadam kebakaran, Deni turut menyinggung kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang menurut catatannya masih belum optimal. Ia menyatakan pihaknya masih menyimpan notulensi pertemuan terakhir dengan manajemen Big Mall, yang juga membahas masalah tersebut.
Untuk perbandingan, Deni menyebut pusat perbelanjaan lain seperti Samarinda Central Plaza (SCP) yang dinilai lebih responsif terhadap masukan DPRD. “Begitu kami beri rekomendasi terkait sprinkler, SCP langsung menindaklanjuti dan melengkapi,” ungkapnya.
Sebagai langkah lanjutan, Komisi III DPRD Samarinda berencana kembali melakukan inspeksi ke pusat perbelanjaan dan hotel setelah Iduladha 1446 H. “Kami ingin semua pengelola memastikan sistem proteksi kebakaran di tempat usaha mereka benar-benar sesuai prosedur dan siap digunakan,” tutup Deni.
