Gardamahakam.id – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie. Ia menilai bahwa perhatian terhadap kelompok rentan, masih belum menjadi prioritas dalam perencanaan dan pembangunan taman.
Menurutnya, penyandang disabilitas masih menghadapi kesulitan untuk menikmati, karena minimnya fasilitas inklusif di sejumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) membuat mereka terpinggirkan dari aktivitas bermain yang seharusnya menjadi hak semua.
“Banyak taman memang terlihat menarik karena dicat warna-warni. Tapi itu belum cukup untuk dikatakan layak, yang utama adalah bagaimana semua mereka yang difabel, bisa bermain, berinteraksi, dan merasa diterima,” ujarnya, Senin (30/06/2025).
Ia menyoroti kondisi saat ini hanya berfokus pada aspek estetika, sementara aspek keterjangkauan bagi seluruh kalangan belum menjadi perhatian serius, seperti jalur landai untuk kursi roda, toilet aksesibel, permainan sensorik, hingga papan informasi braille.
“pentingnya pembangunan berbasis kebutuhan nyata pengguna, bukan semata hasil perencanaan di balik meja”, tambahnya.
Ke depan, DPRD akan mendorong Pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh taman, Ia meminta pemetaan yang belum memenuhi standar inklusif.
Novan berkomitmen, untuk mengawal alokasi anggaran APBD mendatang guna pembangunan serta penambahan fasilitas di seluruh taman.
“Taman kota baru layak disebut inklusif bila semua menikmati dan merasa diterima di dalamnya tanpa terkecuali,” tutupnya.
