Gardamahakam.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah masih menuai pro dan kontra, terutama terkait keberlanjutannya. Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar, menilai program ini berisiko tidak berjalan dalam jangka panjang dan kemungkinan akan terhenti setelah satu atau dua tahun pelaksanaannya.
βJika tahun pertama mungkin masih bisa berjalan, tapi memasuki tahun kedua dan ketiga itu sudah kemungkinan mangkrak,β ujarnya, Jumat ( 07/02/2025).
Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan peningkatan ekonomi masyarakat agar mereka dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya secara mandiri.
βKalau pendapatan dinaikan, otomatis masyarakat juga mau kasih makanan bergizi ke anaknya, ini terhalang ekonomi,β ungkapnya.
Anhar menambahkan, persoalan utama yang dihadapi masyarakat bukan hanya soal akses terhadap makanan bergizi gratis, melainkan kondisi ekonomi yang masih terbatas sehingga sulit memenuhi kebutuhan dasar dengan optimal.
βWalaupun tidak dikasih makan gratis otomatis mereka tau kok harus memberikan makanan bergizi kan gitu dasar mikirnya, jika ekonominya cukup,β jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah seharusnya lebih fokus pada kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya sekadar memberikan bantuan yang sifatnya sementara.
βPendapatan paling penting ditingkatkan, pemerintah kita mungkin masyarakat dianggap ga mengerti, padahal terkendala ekonomi,β pungkasnya.