Gardamahakam.id β Isu kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda terus menjadi tantangan serius, dan salah satu alasan utama mengapa banyak kasus kekerasan terhadap anak tidak terungkap adalah ketakutan korban untuk berbicara serta kekhawatiran terhadap stigma negatif dari masyarakat.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar, menyatakan bahwa kasus kekerasan anak masih sangat sulit untuk sepenuhnya dicegah. Dalam upaya mengatasi masalah ini, ia mendorong instansi terkait dan semua pihak untuk lebih fokus pada program perlindungan anak yang lebih efektif.
βKomisi IV DPRD Samarinda terus mendorong instansi terkait maupun pihak-pihak lainnya untuk mengintensifkan program perlindungan anak. Program ini tidak akan efektif tanpa sosialisasi yang maksimal,β ucap Anhar, Selasa (04/02/2025).
Anhar juga menekankan bahwa sosialisasi mengenai pentingnya perlindungan anak harus dimulai dari pendidikan di sekolah-sekolah.
Ia menyarankan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lebih aktif mengadakan penyuluhan di tingkat SD dan SMP, mengingat banyaknya anak yang rentan menjadi korban kekerasan.
βInstansi terkait perlu lebih proaktif, misalnya dengan mengadakan penyuluhan mengenai bahaya pergaulan bebas di usia dini serta risiko kekerasan seksual,β tambahnya.
Tidak hanya itu, Anhar juga mengusulkan agar media daring dapat dimanfaatkan sebagai salah satu saluran komunikasi untuk memperluas jangkauan pesan perlindungan anak.
βKami berharap, selain peran keluarga dalam melindungi anak-anak dan anggota keluarga lainnya, upaya ini juga mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,β pungkasnya.