Gardamahakam.id – DPRD Kota Samarinda menerima kunjungan kerja DPRD Kota Purbalingga yang ingin mempelajari strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kamis (13/02/2025).
Dalam diskusi yang berlangsung, DPRD Samarinda berbagi pengalaman dalam mengoptimalkan penerimaan daerah, termasuk sistem transparansi dan pengawasan untuk mencegah kebocoran pendapatan.
Anggota DPRD Kota Samarinda, Aris Mulyanata, menegaskan bahwa transparansi dalam pengelolaan PAD menjadi kunci dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat serta efektivitas penerimaan daerah.
Ia menyoroti bagaimana Kota Samarinda telah menerapkan sistem digital yang memungkinkan masyarakat memantau pendapatan daerah secara real-time.
βSenang sekali bisa dikunjungin kawan-kawan dari DPRD Kota Purbalingga, bisa membersamai bertukar pikiran, diskusi terkait sumber PAD, kebocoran parkir, dan mereka banyak bertanya terkait pengawasannya. Kita juga jadi banyak belajar dari kota lain. Jangan sampai kebocoran-kebocoran yang mereka rasakan juga kita rasakan,β ujar Aris.
Dalam pertemuan tersebut, DPRD Samarinda menjelaskan beberapa langkah yang telah dilakukan untuk meningkatkan PAD, seperti penerapan aplikasi transparansi pendapatan daerah dan program Probebaya yang membantu distribusi anggaran lebih efektif.
Wakil Ketua DPRD Purbalingga, Aman Waliyudin, mengapresiasi sistem yang telah diterapkan di Samarinda. Ia mengungkapkan bahwa hingga kini Purbalingga belum memiliki aplikasi serupa untuk memantau pendapatan daerah.
βKami dapat info bagus terkait bahwa di sini ada yang namanya Probebaya, kemudian yang berikutnya terkait dengan transparansi pendapatan melalui aplikasi Samarinda. Itu barangkali bisa kami tiru di sana, karena memang kami belum menggunakan aplikasi itu. Nanti kami ambil untuk diterapkan di Purbalingga,β ujarnya.
Selain membahas transparansi PAD, DPRD Samarinda juga berbagi pengalaman terkait pengawasan sektor parkir, yang kerap menjadi sumber kebocoran pendapatan.
Setelah kunjungan ke DPRD Samarinda, DPRD Purbalingga berencana melanjutkan studi banding ke Balikpapan sebelum kembali ke daerahnya. Mereka berharap dapat mengadopsi beberapa strategi yang dipelajari di Samarinda untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan PAD di Purbalingga.