Gardamahakam.id – Banjar β Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang pertanian, Misrani (50), seorang petani asal Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, berhasil mencetak panen tomat dalam jumlah besar berkat inovasi dan ketekunannya.
Dengan modal awal hanya Rp3 juta, Misrani menanam 3.150 pohon tomat varietas Gustavi. Hingga kini, ia telah memanen sekitar tiga ton tomat, dan proses panen masih berlangsung.
Misrani menuturkan bahwa seluruh pengetahuan bertaninya diperoleh secara otodidak. Ia memilih varietas Gustavi karena dikenal lebih tahan terhadap serangan virus dan penyakit dibandingkan jenis tomat lainnya.
βGustavi ini lebih tahan penyakit. Alhamdulillah, dengan modal tiga juta saya sudah bisa panen tiga ton, dan masih terus panen,β ujarnya.
Keberhasilan Misrani tidak lepas dari inovasi pupuk cair racikannya sendiri yang ia beri nama βJerpurββsingkatan dari jeruk dan kapur. Pupuk tersebut ia aplikasikan seminggu sekali dengan cara disuntikkan ke tanah di dekat batang tanaman tomat.
βBiasanya perawatan satu pohon tomat bisa menghabiskan biaya sekitar Rp4.000. Kalau dikalikan 3.150 pohon, totalnya bisa mencapai Rp13 juta. Tapi dengan metode ini, saya hanya keluar biaya sekitar Rp3 juta,β jelasnya.
Ia mengakui bahwa dunia pertanian penuh dengan proses coba-coba. βDulu saya pernah coba tanam cabai, tapi gagal. Sekarang, Alhamdulillah, tomat berhasil. Apalagi harga tomat saat ini sedang naik,β tambahnya.