Gardamahakam.id – Di tengah perkembangan kota yang pesat, ribuan warga Samarinda masih mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih. Berdasarkan data yang dihimpun, sekitar 25 ribu warga belum mendapatkan layanan air bersih yang memadai dari Perumdam Tirta Kencana.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, menegaskan bahwa air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Perumdam Tirta Kencana, Dinas PUPR, serta pemerintah kota untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
“Kami terus berkoordinasi dengan Perumdam Tirta Kencana, Dinas PUPR, serta pemerintah setempat agar seluruh warga bisa menikmati layanan air bersih. Ini menyangkut hak dasar yang seharusnya dijamin oleh pemerintah,” terangnya.
Menurut Ismail, salah satu kendala utama dalam distribusi air bersih adalah kurangnya infrastruktur pendukung seperti jaringan perpipaan yang belum merata.
Banyak daerah di Samarinda yang belum terjangkau layanan Perumdam, sehingga warganya terpaksa mencari sumber air alternatif, yang kualitasnya belum tentu layak konsumsi.
Selain itu, permasalahan kebocoran pipa dan pasokan air yang tidak stabil juga menjadi keluhan utama masyarakat. Banyak warga yang harus menampung air saat pasokan tersedia karena mereka tidak bisa mengandalkan aliran air yang konsisten setiap harinya.
Lebih lanjut, DPRD Samarinda meminta agar pemerintah segera mempercepat pembangunan instalasi dan jaringan distribusi air bersih, serta mempertimbangkan teknologi alternatif seperti pembangunan sumur bor atau pengolahan air sungai yang lebih efisien.