banner 728x250

Sri Puji Ajak Guru Bangun Karakter Siswa Lewat Pendidikan yang Bijak⁸

banner 120x600
banner 468x60

Gardamahakam.id – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, mengingatkan kepada seluruh tenaga pendidik di kota itu agar dalam melaksanakan tugasnya selalu mengedepankan kebijaksanaan dan menghindari segala bentuk kekerasan. Menurutnya, peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembentuk karakter bangsa.

“Peran guru sangat penting dalam membangun karakter anak didik. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan harus mengedepankan kebijaksanaan, bukan dengan kekerasan,” ujar Sri Puji Astuti di Samarinda, Senin (03/02/2025).

banner 325x300

Ia menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya sekadar menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga mencakup pembentukan perilaku dan mental siswa. Sebab, bagi Sri Puji Astuti, karakter yang baik merupakan pondasi penting dalam membentuk individu yang berakhlak mulia.

Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap adanya kekerasan yang masih terjadi di beberapa sekolah. Kekerasan ini, baik secara fisik maupun verbal, menurutnya, dapat berpengaruh buruk pada perkembangan psikologis siswa.

“Tindakan seperti penggunaan kata-kata tidak pantas hingga kekerasan fisik terhadap siswa merupakan perilaku yang tidak dapat dibenarkan dan harus dihindari,” tegasnya.

Sementara itu, Sri Puji Astuti menilai bahwa diperlukan peraturan yang lebih jelas dan tegas di setiap sekolah untuk memastikan tindakan serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

“Persoalan ini mungkin tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, tetapi bagaimana menyikapinya harus menjadi perhatian utama. Guru juga manusia yang bisa mengalami tekanan, tetapi hal tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk melampiaskan emosi kepada siswa,” ucapnya .

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa untuk menghindari kekerasan, sekolah perlu memiliki kode etik yang jelas dan sanksi yang tegas bagi para tenaga pendidik yang melampaui batas kewenangannya.

“Jika permasalahannya adalah karakter pribadi, maka individu tersebut sebaiknya tidak berada dalam dunia pendidikan. Kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera ditindaklanjuti,” pungkasnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *