banner 728x250

PMII Desak Relokasi TBBM Cendana: Ancaman Keselamatan di Tengah Kota

banner 120x600
banner 468x60

Gardamahakam.id β€” Desakan agar Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina Patra Niaga yang berada di kawasan Cendana segera direlokasi kembali menguat. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda menyuarakan keresahan masyarakat yang selama ini hidup berdampingan dengan infrastruktur distribusi energi berisiko tinggi di tengah lingkungan permukiman padat penduduk.

Keberadaan TBBM di kawasan Cendana dinilai sebagai bentuk kelalaian dalam manajemen risiko, serta cermin lemahnya perencanaan tata ruang kota. Sebagai objek vital yang strategis, kehadiran fasilitas ini justru menjadi potensi bahaya nyata bagi warga sekitar.

banner 325x300

Dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Kantor DPRD Samarinda pada Rabu (6/8/2025), PMII membawa tiga tuntutan utama:

  • Mendesak Ketua DPRD Samarinda untuk mengevaluasi kinerja Komisi I, II, dan III.
  • Mendesak percepatan relokasi TBBM ke kawasan yang lebih aman dan sesuai tata ruang.
  • Mendesak evaluasi kinerja DPMPTSP terkait penerbitan izin usaha yang melanggar aturan, termasuk hotel dan kafe.

Ketua PC PMII Samarinda, Taufikuddin, menyatakan bahwa proses relokasi seharusnya sudah dilakukan sejak 2019 setelah peletakan batu pertama di kawasan Palaran. Sayangnya, hingga kini belum ada progres berarti.

β€œJangan biarkan warga terus hidup dalam bayang-bayang bencana,” tegas Taufikuddin.

Ia juga menyebut Pertamina telah menyiapkan dana hingga Rp1 triliun untuk mendukung relokasi, namun proyek tersebut belum berjalan karena belum ada pemenang tender yang ditetapkan.

Menanggapi aksi tersebut, Ketua Komisi I DPRD Samarinda Samri Shaputra mengakui bahwa lokasi TBBM Cendana memang sudah tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terbaru. 

β€œKalau kita melihat kondisi sekarang, tempat itu sudah tidak layak. Pertama, berada di tengah pemukiman padat penduduk yang mengancam jiwa masyarakat. Kedua, posisinya sudah tidak sesuai dengan RTRW yang baru kita sahkan,” ujar Samri.

Ia menegaskan bahwa DPRD akan memanggil manajemen Pertamina untuk membahas progres relokasi dan akan melakukan peninjauan lapangan secara langsung.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *